Apa yang melatarbelakangi Prospek Investasi di Masa Pandemi : Strategi Jitu Keluar dari Krisis ?

Banyak pertanyaan yang ditujukan kepada kami apa sebaiknya yang dilakukan agar bisa mempertahankan bisnis perusahaan yang terdampak pandemi. Kebanyakan kami sarankan untuk merencanakan investasi baru untuk membuat produk baru. Produk berupa barang dan jasa baik masih berkaitan dengan lini produk di bisnis lama maupun yang sama seklai baru. Mengapa demikian ? karena hemat kami, menunggu kondisi ekonomi stabil terlalu beresiko terhadap ketahanan sumber daya internal perusahaan.

SDM akan sangat terpengaruh mental spiritual dan semangat tempurnya jika harus di ” grounded” kan terlalu lama. Sulit menyalakan semangat kerja / etos kerjanya jika sudah terlanjur diistirahatkan karena menunggu situasi kondusif yang kita tidak pernah tahu kapan itu akan terjadi.

Lantas apa dan bagaimana Prospek Investasi di masa pandemi yang merupakan strategi jitu keluar dari krisis tersebut, apa tolok ukurnya dan bagaimana meraih keberhasilan dalam menciptakan produk baru agar bisa diterima oleh pasar ?

 

Rencanakan Produk Baru

Segera lakukan analisa ketahanan bisnis Anda, mana yang masih bisa berjalan dan mana yang harus segera dihentikan untuk diganti dengan produk ( barang dan jasa ) yang baru. Bentuk tim kecil untuk merumuskan langkah-langkah kongkrit dalam upaya membuat produk baru yang akan diluncurkan kepada masyarakat konsumen yang dituju.

Misalkan Anda bisnis di sektor produksi atau pabrikan yang menciptakan barang, segera lakukan survey pasar untuk mengidentifikasi produk-produk yang dibutuhkan oleh pasar, baik dalam skala rentang waktu singkat karena kebutuhan kondisi saat ini (trend) maupun produk yang sifatnya bertahan lama. Contohnya kebutuhan masker dan APD untuk tenaga medis merupakan kebutuhan poduk yang sangat relevan saat ini hingga masa pandemi berakhir.

Bagaimana dengan produk baru kategori kedua yang bukan dicipotakan untuk memenuhi kebutuhan sesaat atau trend semata?

Buatlah Studi Kelayakan

Buatlah studi kelayakan untuk mengetahui sejauh mana pengembangan produk baru tersebut bisa dilaksanakan. Studi kelayakan yang dilakukan dengan cermat akan memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengambil keputusan strategis bagi para pebisnis dalam menentukan sikap. Studi kelayakan wajib dilaksanakan agar modal investasi yang ditanam dalam produk baru tersebut tidak mengalami kegagalan pasar, semisal ditolak oleh pasar ataupun tidk laku di pasaran.

Studi Kelayakan setidaknya memuat antara lain : (1) Pasar ; identifikasi segmen yang relevan, besaran pangsa potensial, produk kompetitor yang sudah beredar dan penguasaan pangsa pasar masing-masing, potensi pasar yang masih relevan untuk dimasuki dengan produk baru kita. (2) Produk ; merumuskan konsep pemenuhan produk yang sesuai dengan kebutuhan sasaran pasar yang ditergetkan. rancangan kemasan atau packaging dan mesin produksi yang mampu memenuhi besaran dan cakupan distribusi di wilayah pemasaran, merencanakan supply chain management yang ketat agar tidak terjadi keterlambatan produksi yang mengakibatkan kekosongan produk. (3) Keuangan ; berapa modal investasi dan modal kerja yang dibutuhkan hingga produk ini bisa diterima oleh pasar dalam 6 (enam) bulan ke depan. Kapan ROI akan kembali dan laba yang akan diraih.

Dengan menciptakan produk baru, maka ada tujuan, target dan sasaran baru yang ingin dicapai bersama. Sementara produk lama tidak bisa dijalankan lagi, maka fokus Sumber Daya Perusahaan ditujukan untuk mencapai target dari produk baru tersebut. Berarti ada harapan baru yang bisa disematkan pada produk baru tersebut untuk keluar dari krisis saat ini.

 

 

 

Share This