Pemasaran merupakan ujung tombak sebuah bisnis. Tanpa pemasaran maka proses  penjualan produk bisnis akan sulit dilakukan. Untuk mempermudah perumusah strategi pemasaran, maka muncul pendekatan pemasaran.

Tujuan pemasaran memang peningkatan sales. Namun dalam prosesnya ada yang namanya peningkatan kesadaran brand atau brand awareness. Sebuah perusahaan dapat bertahan, berkembang menjadi besar atau bahkan bangkrut bergantung pada cara pemasaran mereka. Yuk, simak penjelasan selengkapnya di bawah ini.

Jenis Pendekatan Pemasaran

Sebelum masuk ke dalam pembahasan mengenai strategi dan unsur pemasaran, akan lebih baik jika pembahasan dimulai dari jenis-jenis pendekatan pemasaran.

Berikut jenis-jenis pendekatan dalam pemasaran bisnis:

1. Pendekatan Pemasaran Serba Lembaga

Pendekatan pemasaran serba lembaga atau institutional approach adalah cara belajar pemasaran dengan melihat berbagai lembaga yang ada di antara produsen dengan konsumen. Seperti supplier yang menyediakan bahan produksi, produsen yang mengolah barang jadi, perantara pedagang, perantara agen, kompetitor, dan pembeli akhir.

2. Pendekatan Pemasaran Secara Lembaga

Memiliki sebutan functional approach, pendekatan ini menjadi metode untuk melihat semua kegiatan yang ada dalam proses pemasaran. Mulai dari pembelian bahan mentah hingga distribusi ke konsumen akhir.

Pembelian menjadi proses untuk restock barang jadi yang akan dijual kembali ataupun bahan mentah. Dari pembelian, perusahaan akan mengolah bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi. Semua berawal dari pembelian barang atau jasa sebelum bergerak ke tahap pemasaran.

Produksi mengolah bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang yang siap jual. Setelah melawati proses pengolahan, barang akan berpindah ke gudang untuk stock selama proses pemasaran sedang berlangsung.

Penyimpanan merupakan proses menyimpan barang mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi. Sebelum melakukan proses produksi, distribusi atau penjualan. Produsen menyimpan barang di sebuah gudang atau tempat penyimpanan khusus yang aman dari berbagi ancaman.

Distribusi merupakan proses pemindahan hasil produksi ataupun pembelian dari gudang atau pabrik ke tangan distributor ataupun agen. Agar keamanan barang terjaga dari kerusakan biasanya perusahaan menggunakan alat transportasi khusus.

Penjualan merupakan proses perpindahan barang dari produsen, distributor ataupun agen ke konsumen akhir dengan ganti keuntungan. Penjualan ini adalah siklus paling akhir. Di mana produk akan sampai pada tangan konsumen akhir yang membutuhkan barang tersebut.

3. Pendekatan Pemasaran Serba Barang

Commodity approach atau pendekatan pemasaran serba barang adalah pemasaran yang ditinjau dari sudut pandang produk yang dijual. Pembahasannya meliputi berbagai aspek produk. Seperti teknik hingga lembaga yang berhubungan dengan produk tersebut.

4. Pendekatan Pemasaran Serba Manajemen

Pendekatan ini berfokus pada bagaimana tim marketing memutuskan dan me-manage sebuah proses pemasaran. Bagaimana pengambilan keputusan terjadi tanpa mengabaikan dua variable yang mempengaruhi kesuksesan pemasaran.

Apa dua variable itu? Yaitu variabel yang  bisa dikontrol dan variabel yang tidak bisa dikontrol. Yang bisa terkontrol meliputi harga, promosi, distribusi, dan produksi. Sedangkan yang tidak bisa terkontrol adalah pesaing, permintaan, hingga konsumen itu sendiri.

5. Pendekatan Metode Serba Sistem

Pendekatan pemasaran metode serba sistem adalah pendekatan yang memungkinkan pengusaha untuk melihat segmentasi pemasaran dari sudut pandang yang beragam. Seperti mulai dari ide, produk, faktor lingkungan, dan faktor lainnya. Ini termasuk penggunaan e-commerce ataupun toko online, seperti yang dilakukan oleh Yogya Group.

Melalui pendekatan ini, pengusaha rela mengeluarkan banyak budget pemasaran. Agar bisnisnya semakin dikenal luas. Dengan begitu akan lebih mudah dalam meningkatkan kesadaran brand dan sales.

Strategi Pemasaran dari Pendekatan Pemasaran

Berangkat dari pendekatan pemasaran di atas, maka langkah selanjutnya adalah menentukan strategi pemasaran. Anda bisa menggunakan strategi pemsaran berikut ini:

1. Segmentation

Segmentation atau segmentasi merupakan proses pengelompokkan pelanggan berdasarkan demografi, usia, perilaku berbelanja, preferemsi produk, dan lain sebagainya. Marketer harus mengelompokkan orang dengan segmentasi yang sama agar mudah untuk mengenalinya

Dari pengelompokkan di atas, marketer dapat mulai merumuskan kampanye. Tujuannya adalah untuk melakukan penetrasi pasar saat kampanye pemasaran dengan lebih efektif dan tertarget..

2. Targeting

Targeting penting untuk menentukan kecocokan antara produk, harga dan pasar. Bukan marketer yang akan melakukan targeting. Melainkan pemilik perusahaan atau pemilik brand. Brand owner inilah yang akan memilih menjual produknya di pasar mana.

Apakah pasar paling atas, menengah, atau pasar paling bawah. Penempatan produk yang tepat akan memudahkan penjualan meningkat dengan lebih cepat dan penetrasi pasar tidak mengalami kesulitan yang berarti.

3. Positioning

Positioning merupakan proses komunikasi yang menggunakan marketing mix agar sejalan dengan proses marketing. Komunikasi ini bisa dalam bentuk desain kemasan, harga, slogan, dan lain sebagainya. Kegiatan-kegiatan public relation seperti CSR dan pembuatan Foundation juga bisa meningkatkan positioning bisnis ke tingkat yang lebih baik.

Meski begitu, namun perusahaan paling banyak menggunakan direct marketing untuk meningkatkan positioning ini. Seperti penempatan direct sales di beberapa lokasi target market. Cara ini sangat efektif untuk memperkenalkan produk baru yang belum banyak dikenal di masyarakat.

Baca juga mengenai: Strategi Pemasaran Digital Untuk Meningkatkan Bisnis Minimarket

Unsur Marketing Pada Strategi Pemasaran

Setidaknya ada 5 unsur yang harus dipenuhi agar pemasaran sesuai dengan yang diinginkan.

1. Penentuan Pasar

Produk yang Anda hasilkan tidak harus melayani semua pasar. Maka fokuslah hanya untuk satu pasar saja. Inilah alasan mengapa pengusaha harus menentukan di pasar mana produk akan diletakkan.

Dengan fokus meletakkan pada satu pasar saja, pebisnis akan menghemat waktu, biaya, dan tenaga untuk memastikan produk masuk pada target market yang tepat. Atau target market memang benar-benar membutuhkan produk tersebut.

2. Manajemen Harga

Agar bisnis bisa berjalan, tidak perlu mengikuti strategi perang harga. Anda cukup melakukan pengaturan harga agar distribusi tetap berjalan tanpa mematikan salah satu elemen distribusi. Seperti berapa harga untuk distributor, berapa harga untuk pengecer, berapa harga saat promosi, dan lain sebagainya.

Misalkan akan melakukan promosi dalam rentang waktu tertentu. Misalkan beli 5 gratis 1. Anda harus membeli produk yang awalnya berisi 5 menjadi berisi 6. Meski promo memang telah direncanakan dalam jangka waktu tertentu, Anda bisa memperpanjang masa promo dengan tetap memperhitungkan keuntungannya.

3. Manajemen Distribusi

Manajemen distribusi adalah proses yang untuk memperluas pasar dengan menyalurkan produk dari produsen ke konsumen. Distribusi perlu pengaturan sebaik mungkin. Bahkan proses manajemen ini bisa menguras waktu, tenaga, dan emosi. Karena pengusaha dituntut untuk memuaskan banyak pihak. Yaitu produsen, distributor dan konsumen sendiri.

Distribusi harus lebih efisien agar konsumen bisa mendapatkan harga terbaik. Rantai distribusi yang terlalu panjang bisa menyebabkan harga di konsumen akhir bisa menjadi lebih mahal.

Era digital menawarkan kemudahan dalam menjalin kerjasama dengan perusahaan ekspedisi untuk membantu proses distribusi. Kerjasama ini dapat memangkas rantai distribusi dan membuat pelanggan mendapatkan harga yang lebih terjangkau sehingga menambah skor kepuasan pelanggan pada bisnis Anda.

4. Komunikasi dan Promosi

Marketing tidak hanya sebatas menjual produk sebanyak-banyaknya saja. Tapi juga menjalin komunikasi dengan pelanggan. Agar dapat meninggalkan kesan yang baik pada pelanggan.

Banyak metode yang bisa Anda gunakan untuk menerapkan komunikasi ini. Seperti menggunakan kemasan produk yang mencerminkan brand. Menggunakan berbagai tag line yang mampu mengingatkan pelanggan pada produk. Memberi member card dan potongan pembelian bagi pemegang kartu member tersebut, dan lain sebagainya.

Jika Anda merasa kebingungan harus mulai darimana, bisa menggunakan jasa konsultan bisnis profesional. Dengan bantuan konsultan maka akan mudah membuat kesadaran brand semakin tinggi. Penjualan dapat stabil atau bahkan cenderung meningkat dengan bantuan pelanggan loyal.

Kesimpulan

Pendekatan pemasaran menjadi sebuah metode untuk menjadi acuan bagi kampanye pemasaran agar tidak keluar dari relnya. Bernagkat dari pendekatan ini, proses marketing mulai berjalan. Tentunya perusahaan juga harus mampu merumuskan strategi yang tepat agar pemasaran bisa berjalan lebih efektif, tertarget dan membawa keuntungan.

Share This